AMLAPURA, BALI EXPRESS – Tidak ada angin, tidak ada hujan. Balai gong atau gamelan di Pura Bangun Sakti Besakih Kangin, Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem roboh, Jumat (4/10) sekitar pukul 13.00. Penyebabnya, bangunan memang sudah dalam keadaan miring, sehingga tiang penyangga tidak mampu menahan beban dan ambruk.
Saat kejadian warga di Dusun Besakih Kangin, Desa Besakih tengah beristirahat. Namun tiba-tiba, salah seorang warga I Nyoman Darta, yang tinggal di sebelah pura mendengar suara gemuruh. Warga lainnya juga kaget, kemudian mereka mengecek keadaan sekitar. Diketahui, balai gong sudah rata.
Menurut saksi, Jro Mangku Gede Sudar, bangunan itu baru saja selesai beberapa bulan lalu. Namun hasilnya tidak memuaskan lantaran konstruksi balai miring. Sejak dua bulan, kemiringan terlihat makin parah. Pangempon pura pun tak berani mendekat.
Kata Mangku Gede, salah satu tiang penyangganya juga rusak akibat gempa vulkanis Gunung Agung yang terjadi beberapa kali. “Karena itu, dua bulan (bangunan) sudah tidak dimanfaatkan,” imbuhnya.
Kapolsek Rendang AKP I Made Sudartawan menjelaskan, sesuai keterangan para saksi dan pemangku pura Gusti Mangku Jana, balai tersebut menjadi tanggungjawab Pemkab Gianyar. Terkait kejadian ini, antara pengurus pura dengan Pemkab Gianyar sudah berkoordinasi. “Sudah ditangani,” kata Sudartawan.
Akibat kejadian ini, balai berukuran 7 x 11 meter ini rata. Reruntuhan juga sampai mengenai garase mobil milik I Nyoman Darta, yang rumahnya lebih rendah dari pura. “Untungnya tidak ada warga yang tertimpa. Diperkirakan kerugiannya Rp 150 juta,” pungkas Kapolsek.
(bx/aka/man/JPR)